IDEN

Detail Berita

Terima Kunjungan Holtec International and Hyundai Engineering & Construction, BRIN Bahas Implementasi Energi Nuklir di Indonesia

Diterbitkan pada 9 Maret 2023

Tangerang Selatan - Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut mendukung program pemerintah untuk menjamin suplai listrik dan komitmen net zero emission. Hal ini merupakan momentum yang sangat baik untuk mengimplementasikan energi nuklir di Indonesia, khususnya terkait rencana pemerintah untuk mulai menggunaan energi nuklir secara komersial pada tahun 2039.

"Jika konsisten untuk mengatasi jaminan suplai listrik (energy security) dan komitmen net zero emission, maka energi nuklir adalah satu-satunya solusi," ucap Topan Setiadipura, Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) - BRIN saat menerima Kunjungan Holtec International and Hyundai Engineering & Construction ke BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong, Selasa (7/3).

"Untuk itu komunitas nuklir termasuk entitas bisnis seperti Hyundai-Holtec, juga lembaga penelitian perlu berkolaborasi memanfaatkan kondisi ini," lanjutnya.

Menurut Topan ada dua skema yang dapat dilakukan untuk implementasi energi nuklir, yaitu jalur komersial secara langsung dan tahap pembangunan "demo plan" atau reaktor nuklir non komersial. "Apabila melalui jalur komersial maka BRIN, dalam hal ini PRTRN siap mendukung dan berkolaborasi untuk mewujudkan hal tersebut sebagai Technical Supporting Organization (TSO)," ujarnya.

"Sementara jika menggunakan jalur reaktor non komersial, maka BRIN memiliki otoritas untuk membangunnya kapanpun dengan tetap melalui tahapan lisensi dari BAPETEN. Segi finansial menjadi tantangan jalur ini, karena listrik yang dihasilkan tidak bisa dijual," lanjut Topan.

"Namun ada solusi menarik untuk masalah ini, yaitu dengan konsep reaktor kogenerasi, dimana kita dapat memanfaatkan uap panas dan listrik dari reaktor nuklir ini untuk memproduksi hydrogen yang dapat kita jual. Tentu saja ini dilakukan bertahap, dimulai dari kajian tekno-ekonomi bersama," jelasnya.

Sementara itu dalam kesempatan ini Program Manager of International Projects - Holtec International, Haizhen Pan menjelaskan tentang Holtec International dan teknologi pembangkit listrik SMR-160 untuk Indonesia. Holtec International merupakan perusahaan teknologi energi terdiversifikasi. Perusahaan ini merupakan inovator teknologi terkemuka di bidang pembangkit listrik bebas karbon, khususnya energi nuklir dan surya komersial.

"Kami memiliki pendekatan inovatif untuk produk di industri nuklir. Hingga saat ini sudah 35 negara yang menggunakan teknologi dari Holtec International," ungkap Haizhen.

Lebih lanjut Haizhen memaparkan tentang Small Modular Reactor (SMR) yang merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh Holtec International. "SMR-160 adalah pembangkit listrik tenaga nuklir air bertekanan modular kecil yang tidak bergantung pada pompa atau motor apa pun untuk menghilangkan panas dari bahan bakar nuklir dalam semua skenario kecelakaan," katanya.

"SMR-160 menghasilkan daya bersih 160 Megawatt listrik (MWe) atau 525 Megawatt termal (MWt) untuk aplikasi proses. SMR-160 mewakili inovasi melalui penyederhanaan dan penggunaan sistem keselamatan yang sepenuhnya pasif," jelasnya.

Haizhen menambahkan selain menyediakan teknologi reaktor dan bahan bakar, Holtec International juga melakukan beberapa decommissioning. "Holtec menyiapkan standar baru dan teknik decommissioning yang cepat dan aman," imbuhnya. (rdh/ed.my).